Umum
YAKIN, PAK JOKOWI DAN BU MEGA SEDANG MBAHAS GANJAR DAN PUAN?


Leonita Lestari
21 Jun 2022
Persepsi bahwa di kepala pak Jokowi ada Ganjar dan di kepala bu Mega ada Puan telah menciptakan jalan imajiner. Kemana arah jalan itu akan menuju, di mana posisi nanjak, berbelok dan putar balik, semua berangkat dari persepsi tersebut. Itu sudah benar, oleh karena itu tidak butuh dalil kebenaran yang lain.
Mereka yang sudah yakin bahwa semua itu benar seperti persepsinya, gak lagi mau menyisakan potensi lain selain itu. Maka, selalu saja debat berputar putar pada soal itu lagi dan lagi. Mbuleeettt..aja di situ.
Bagaimana bila ternyata baik Puan maupun Ganjar gak pernah ada dalam isi dua kepala orang super penting itu?
Berdua, mereka yang sekarang diributkan sedang dalam posisi agak renggang itu tidak bermasalah pada hal yang sama dengan persepsi kita. Mereka tidak sedang bicara Ganjar ataupun Puan.
Bagi yang persepsinya sudah kadung, potensi seperti ini pasti ditolak. Ga logis, ga masuk akal dan ga ada urgensinya di saat seperti ini.
Pada video yang viral, gesture keduanya, sepertinya tidak sedang menjagokan siapa lebih baik dari siapa. Tidak sedang membela yang satu dan menyudutkan pihak yang lain. Gesture pak Jokowi justru terlihat sedang mempertahankan sesuatu dan itu sangat prinsipil.
Apakah ada hal yang prinsipil saat ini terkait soal Ganjar yang harus dibela mati matian atau sebaliknya pada Puan? Mm.., sepertinya ga ada dehh. Pemilu masih jauh. Penyebutan nama capres jauh-jauh hari bukan gaya PDIP.
Kenapa? PDIP gak punya sejarah mendahului partai lain terkait penyebutan nama calon Presiden. Justru, biasanya, partai ini selalu yang terakhir.
Maka, ngeributin permasalahan itu pada saat pemilu masih 2 tahun lebih, jelas alasan yang gak masuk akal. Artinya, bisa jadi diskusi itu justru gak terkait sosok tertentu. Ini terkait adanya hal yang lebih urgent.
Apa yang urgent saat ini?
Karena video itu cuma sepotong dan tanpa suara, tak ada informasi pasti apa yang sedang dibicarakan. Kita hanya mampu menebak gesture keduanya.
Karena yang tersedia hanya gesture, akan ada 1001 pendapat dari 1001 analisa. Tak ada kepastian.
"Jadi Menurut analisamu gimana?"
Saya justru merasa heran, bila ini adalah pertemuan 4 mata dari 2 orang super penting di tempat orang nomor 1 paling berkuasa di Indonesia, koq ada yang boleh ngerekam kejadian itu?
Dan rekaman itu jelas berasal dari ponsel. Artinya, itu bukan pertemuan 4 mata dong?
"Bukankah bisa saja diizinkan hadirnya "orang dalam istana" demi kepentingan dokumentasi misalnya?"
Bila ya, apakah bu Mega tak boleh punya pendapat untuk menyatakan keberatan atas perekaman ini?
Sudah gitu, bila ada orang ke 3 dan pasti keduanya tahu siapa sosok itu, bukankah sudah pasti orang ke 3 ini adalah sosok pemilik rekaman itu?
Trus kalau boleh disebar, apakah itu bukan karena persetujuan keduanya?
Bisa jadi, video itu boleh disebar karena kesepakatan pak Jokowi dan bu Mega.
Tapi, untuk apa?
Untuk menepis anggapan bahwa hubungan keduanya sedang tegang beberapa waktu yang lalu?
Bila ya, kenapa justru dengan gesture yang multi interpretasi seperti itu dan microphone tidak dibunyikan?
Itu semua terlihat lebih banyak menyisakan tanya daripada jawab.
Namun bila benar video itu benar apa adanya, video tanpa suara itu seolah berbicara bahwa pak Jokowi sedang mempertahankan apa yang dianggapnya benar. Artinya, dalam rekaman itu, bisa jadi pak Jokowi hanya sedang menjawab apa yang sebelumnya ditanyakan atau bahkan ditegur (kan) oleh bu Mega.
Bahwa gesture bu Mega justru terlihat gak nyaman, bisa jadi pendapat pak Jokowi memang sulit dibantah.
Apa makna semua ini?
Yang jelas, 100 persen saya yakin beliau berdua tidak sedang bicara soal capres Puan maupun Ganjar. Tak ada sedikitpun urgensi bicara hal itu saat ini.
Bisa jadi, ini adalah kisi-kisi yang lain yang semakin mempertegas kisi-kisi yang pernah saya buat sebelumnya.
Anda percaya, saya senang. Anda gak percaya pun, saya tetap senang.
(NitNot-KK)
Tonton versi video, silahkan klik