Umum
NOTO BOTO SONGO TIBO ROLAS


Leonita Lestari
05 Apr 2022
Roy memang tak menyebut monyet itu sebagai sosok spesifik. Dia juga tak bilang bahwa monyet dengan seperangkat singing bowl itu mewakili sebuah kegiatan tertentu.
Namun, paling tidak dengan 14 cuitannya sejak tanggal 20 hingga 22 Maret dan semua cuitan itu secara spesifik terkait dan seolah sengaja membombardir kegiatan pawang hujan, dukun hingga Rara pada event Mandalika dengan narasi miring, adakah gif atau video dalam cuitannya tak bermakna tendensius?
Peristiwa Rara yang tampil memukau pada event Mandalika dengan seperangkat singing bowl sebagai perlengkapan pada pekerjaannya yakni menghalau hujan telah menimbulkan pro dan kontra. Dan Roy adalah salah seorang yang kontra dan kemudian memviralkan peristiwa itu dengan jumlah postingan yang fantastis.
Dari 14 cuitan, 2 diantaranya adalah video monyet. Satu video monyet spesifik bertuliskan pawang pada badannya, sementara satu yang lain menggunakan seperangkat singing bowl persis seperti yang Rara gunakan. Adakah itu tak terlalu tendensius?
Roy bisa saja berkilah bahwa itu tak terkait dengan sosok pawang hujan pada event Mandalika, tapi tidak dengan memory menetap dalam benak banyak orang.
Ga percaya? Cek saja komen pada video atau gif berupa monyet dengan seperangkat singing bowl yang dia cuitkan pada pukul 19.20 tanggal 22 Maret tersebut.
Mayoritas komentar adalah marah dan tidak terlalu berlebihan bila disebut bahwa hampir semuanya merujuk pada satu peristiwa yaitu pawang hujan.
Artinya, tendensinya tersampaikan dong?
Pantaskah seorang dengan latar belakang Raden Mas, anggota DPR dan Menteri Olahraga berperilaku seperti itu, seharusnya tidak.
"Apakah tindakannya itu dapat dikategorikan bahwa dia telah berlaku RASIS?"
Yang jelas, emosi sesaat dan melempari sosok itu dengan PANCI jelas bukan solusi.
Menyusun siasat demi keuntungan sesaat kini justru berbalik menguburnya. Sepertinya, nama Noto Boto Songo Tibo Rolas jauh lebih tepat dibanding Notodiorojo sebagai nama yang melekat padanya.
(NitNot-KK)