Umum
MANUSIA


Leonita Lestari
20 Mar 2022
Ketika di depan kita terbentang samudera luas seolah tanpa tepi dengan gemuruh suara ombak menggelegar, kita dibuat bingung dan bertanya dari mana datangnya air sebanyak itu. Kita merasa kecil.
Ketika di hadapan kita terbentang langit maha luas dengan kerlap kerlip jutaan bintang, kita mungkin bertanya, dari mana semua kemustahilan itu dimulai. Sekali lagi, kita merasa sangat kecil.
Benarkah?
Tidak. Dalam skala atom, manusia sangat sangat besar.
Jadikan semua jumlah air yang ada di lautan itu dengan ukuran tetes. Hitung semua bintang di semesta raya itu dengan kemampuan teknologi yang telah kita miliki.
Sepertinya, jumlah atom yang dimiliki oleh manusia dewasa tak akan kalah dengan semua jumlah itu. Tubuh kita tersusun dari ±50 triliun sel yang saling berkoordinasi membentuk satu entitas individu. Dalam jumlah atom, dia memiliki (baca sendiri) 4000.000.000.000.000.000.000.000.000 atom.
Dalam skala atom, tubuh kita ternyata luar biasa besar. Dan itu kini telah kita ketahui akibat akal kita. Sebagai entitas sapien yang berakal, pada akhirnya manusia tahu komposisi yang membentuk dirinya.
Dia sadar bahwa dirinya berbeda. Dia sadar bahwa dirinya mampu melakukan banyak hal.
Berbeda dengan makhluk yang lain, sekecil apapun ukuran manusia di hadapan semesta, angannya mampu melampaui semua ukuran maha luas itu. Imajinasinya mampu menembus semua batas kemustahilan.
Kelak, dia akan sampai pada titik mustahil untuk berhenti menggapai angannya. Dia akan menjelajah semua sudut semesta. Dia akan melampaui semua batas tak masuk akal itu.
Jadilah manusia dengan kemanusiaanya..
A smile shows a person as a human being.
(NitNot-KK)